Saturday 10 October 2015

Perabotan Lipat, Solusi Rumah Sempit

Tinggal atau bahkan memiliki hunian (rumah atau apartemen) yang luas tentunya impian yang wajar bagi semua orang, terutama bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Di hunian yang luas kita sebagai Istri sekaligus Ibu bisa leluasa menata perabotan, barang-barang, mainan anak-anak, dan sejenisnya. Seandainya kita mempunyai banyak perabotan, rumah masih tidak sumpek. Kegiatan memasak bisa lebih lega dan tidak menjemukan karena ruangan dapur yang luas. Anak-anak bisa berkegiatan dan bermain di rumah dengan leluasa, sementara sang suami bisa punya cukup ruang untuk menaruh barang-barang hobby dan perkakas lainnya.

Namun bagaimana jika kita hanya bisa tinggal di rumah ataupun apartemen yang sempit? Mengingat tidak semua orang bisa seberuntung orang yang punya kesempatan tinggal di hunian yang luas.

Hal yang pertama yang wajib kita lakukan adalah tetap bersyukur. Karena bagaimanapun juga, sejelek-jeleknya atau sesempit-sempitnya hunian yang kita tempati kita masih punya tempat tinggal, tidak basah dikala hujan dan tidak kepanasan dikala siang. Hal berikutnya adalah mawas diri dan mensiasati.

Mawas diri disini bukan berarti walaupun rumah kita sempit lalu kita tidak bisa membeli perabotan. Boleh-boleh saja, justru tanpa perabotan sebuah rumah akan menjadi semakin berantakan dan tidak sedap dipandang. Tetap kita harus menahan diri untuk tidak membeli perabotan yang berukuran cukup besar yang menghabiskan tempat, ataupun perabotan yang dirasa belum diperlukan. Lalu berikutnya adalah mensiasati. Mama Lala sedikit memberi contoh bagaimana mensiasati perabotan yang dibutuhkan tetapi tetap menghemat ruangan. Salah satunya adalah memakai perabotan yang bisa dilipat. Jika ingin digunakan, kita tinggal membukanya dan jika sudah tidak terpakai bisa dilipat hingga mepet ke tembok, sehingga masih banyak sisa ruangan yang bisa terpakai di rumah.

Berikut contoh perabotan lipat yang Mama Lala pasang di rumah:

1. Jemuran Lipat
Kebetulan masih ada sedikit sisa ruang kosong terbuka di belakang rumah, ukurannya kurang dari 3 meter persegi, dan itu pun sudah dipotong dengan dak untuk tanki air dan mesin cuci. Awalnya ingin memasang jemuran dari tali bergelantungan, tapi kok rasanya tidak sedap dipandang mata. Akhirnya diputuskan untuk memilih jemuran lipat, supaya ketika tidak sedang menjemur, ruangan belakang masih terlihat tidak sumpek.
Awalnya Mama Lala ingin membeli jemuran lipat di salah satu supermarket bahan bangunan, tetap ketika melihat harganya yang lumayan, akhirnya tidak jadi. Kebetulan suami punya banyak sisa pipa almunium dari pekerjaannya. Akhirnya suami berinisiatif membuatkan. Modal tidak sampai seratus ribuan sudah jadi. Cukup bermodalkan siku lipat yang banyak dijual di toko interior atau Ace Hardware dan beberapa mur baut, sekrup dan fischer. Yang dibutuhkan hanyalah sedikit ketelatenan dan kreativitas.


Ketika sedang terlipat, masih banyak cukup ruangan untuk melakukan kesibukan di belakang.

2. Meja Tamu Lipat
Bagi kebanyakan rumah type kecil, biasanya ruang tamu juga sekaligus merangkap jadi ruang keluarga. Jadi biasanya di ruang tersebut ditaruhlah kursi/sofa, meja tamu atau meja TV dan sebuah perangkat TV. Begitupula dengan rumah kami. Awalnya kami menaruh sebuah meja TV yang juga berfungsi sebagai meja TV dan tempat untuk menaruh barang-barang kecil lainnya. Tetapi dengan adanya sebuah sofa dan meja TV yang tidak kecil membuat ruang Tamu kami semakin sempit. Lala tidak leluasa bermain dan motor kesulitan untuk dimasukkan ke dalam. Akhirnya meja TV tersebut kami pensiunkan dan diganti dengan Meja Lipat, sementara TV kami pasang di dinding dengan menggunakan bracket.
Beruntung sekali Mama Lala mempunyai suami yang terampil, dengan hanya bermodalkan sepasang engsel siku dan papan kayu serta beberapa mur dan fischer, jadilah sebuah meja tamu lipat yang berdaya guna. Tidak memakan tempat ketika tidak digunakan, tinggal dilipat. Sementara itu jika dibutuhkan untuk menaruh-naruh suguhan untuk tamu tinggal dibuka saja.



3. Meja Makan Lipat
Keberadaan meja makan dalam sebuah rumah atau keluarga adalah sangat penting. Meja makan bukan hanya sekedar tempat untuk menaruh piring makanan dan hanya untuk kegiatan makan saja (walaupun memang itu fungsinya), tetap juga sebagai sarana pemersatu keluarga dan sarana untuk mendidik mandiri dan disiplin. Di atas meja makan sepasang suami dan istri dapat saling bercengkrama, berdiskusi, bercerita atau melakukan kegiatan lain. Di meja makan pula seorang anak dapat diajarkan mandiri dan disiplin, bahwa makan yang baik harus di meja, bukan sambil berlari-larian atau sambil bermain.
Tetapi memiliki meja makan yang berdiri di atas lantai tentu memakan tempat, belum lagi harus berbagi dengan sepeda motor.
Solusi singkatnya adalahnya memasang meja makan yang bisa dilipat. Jika sedang digunakan bisa dibuka, apabila sudah selesai kegiatannya tinggal melipat kembali dan rungan menjadi lega kembali.
Nah, kalau meja lipat yang ini suami tidak bisa membuatnya. Tetapi ketika kami sedang jalan-jalan di Ikea, Mama Lala menemukan meja makan lipat yang bentuknya cukup manis, cocok dipasang di rumah dan yang paling penting harganya relatif terjangkau.
Walaupun bukan buatan tangan suami, tetapi tetap dipasang sendiri oleh sang suami tercinta.


Demikian sharing tips dari Mama Lala, semoga dapat berguna bagi para mommy sekalian.

Salam

No comments:

Post a Comment